Artikel Pendidikan 3

Strategi Pembelajaran Aktif dengan Teknik Jigsaw (Metode Jigsaw)

 

Pengertian

Metode jigsaw adalah suatu teknik pembelajaran aktif yang mempunyai kesamaan dengan pertukaran antar kelompok tetapi menuntut tanggungjawab besar dari siswa dalam pembelajaran.

Langkah Pelaksanaan Metode Jigsaw

  1. Guru membagi topik yang besar menjadi beberapa subtopik
  2. Siswa dibagi ke dalam kelompok belajar kooperatif (kelompok awal) yang terdiri dari 4-6 orang siswa dan setiap anggotanya bertanggung jawab terhadap penguasaan setiap subtopik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya.
  3. Siswa dari masing-masing kelompok yang bertanggung jawab terhadap subtopik yang sama kemudian berpindah ke “kelompok jigsaw” dimana anggotanya berasal dari kelompok lain yang telah menguasai bagian tugas yang berbeda.
  4. Di dalam kelompok jigsaw ini, para siswa bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kooperatifnya dalam:a). Belajar dan menjadi ahli dalam subtopik bagiannya.
    b). Merencanakan bagaimana mengajarkan subtopik bagiannya kepada anggota kelompoknya semula.
  5. Setelah itu siswa tersebut kembali lagi ke kelompok masing-masing (kelompok awal) sebagai “ahli” dalam subtopiknya dan mengajarkan informasi/pengetahuan yang baru mereka pelajari dalam kelompok “jigsaw” tadi kepada temannya.
  6. Ahli di dalam subtopik lainnya juga berbuat sama sehingga seluruh siswa bertanggung jawab untuk menunjukkan penguasaannya terhadap seluruh materi yang ditugaskan oleh guru.

Kelebihan metode jigsaw

  • Dapat mengembangkan tingkah laku kooperatif
  • Menjalin/mempererat hubungan yang lebih baik antar siswa
  • Dapat mengembangkan kemampuan akademis siswa
  • Siswa lebih banyak belajar dari teman mereka dalam belajar kooperatif dari pada guru

Kelemahan metode jigsaw

  • Guru dan siswa kurang terbias dengan metode ini karena masih terbawa kebiasaan menggunakan metode konvensional, dimana pemberian materi terjadi secara satu arah.
  • Memerlukan waktu yang relatif lama.
  • Tidak efektif untuk siswa yang banyak
  • Memerlukan perhatian dan pengawasan ekstra ketat dari guru
  • Memerlukan persiapan yang matang

Contoh penerapan teknik Jigsaw dalam bentuk RPP dapat di unduh di bawah ini

RPP 2

Artikel Pendidikan 2

PERANAN PEMERINTAH DAERAH DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK PUTUS SEKOLAH

Oleh: Sefti Wiri Febriana

PENDAHULUAN

Pembangunan nasional yang dilaksanakan dewasa ini bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD RI 1945. Dalam usaha mencapai tujuan tersebut, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah. Upaya pembangunan yang dilakukan selama ini, dengan berbagai bentuk dan variasinya, pada dasarnya dilakukan guna meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat.

Setiap pembangunan dilaksanakan di daerah, maka sudah selayaknya jika pemerintah daerah memegang posisi dominan yang lebih strategis baik dalam perencanaan, pendanaan ataupun pelaksanaan pembangunan itu sendiri. Hal itu didasarkan bahwa pemerintah daerah lebih dekat dengan rakyat dibandingkan dengan pemerintah pusat, disamping lebih memahami aspirasi masyarakat dan menuangkannya ke dalam proyek-proyek pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hal itu sesuai dengan penjelasan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, khususnya pada Pasal 2 ayat (1) dinyatakan bahwa “Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas Kabupaten dan kota yang masing-masing mempunyai pemerintahan daerah”. Continue reading

Artikel Pendidikan 1

KONSEP, PENDEKATAN DAN STRATEGI PENDIDIKAN MASA DEPAN (FUTUROLOGI PENDIDIKAN)

 

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Yetty Sarjono, M.Si.

 logo-ums-baru

Disusun Oleh:

Sefti Wiri Febriana

A 210 100 171

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Abstraksi

Pendidikan adalah perangkat strategis untuk meningkatkan kualitas bangsa. Itu pengembangan beberapa countries.in dunia tidak dapat berpisah dari mereka pendidikan, dan Indonesia percaya juga. Namun, sistem pendidikan di Indonesia tidak dapat menunjukkan hasil yang diharapkan. Pendidikan tidak bekerja menciptakan sumber daya manusia berkualitas, apalagi untuk menciptakan kualitas bangsa. Jangka panjang krisis multidimensi, seperti yang diyakini oleh sebagian besar orang, adalah akibat dari kegagalan sistem pendidikan Indonesia. Kegagalan ini mendegradasi Indeks Pembangunan Indonesia (IPM) dan membuat sistem pendidikan lebih rumit. Komplikasi seperti terlihat dari, misalnya, tidak ada dasar dasar bentuk yang dapat menjadi panduan untuk melaksanakan program pendidikan. Ada begitu banyak pernyataan dan gagasan tanpa konsep yang benar untuk mengembangkan pendidikan. Jadi, ada masalah dalam pendidikan kita.

Kata Kunci:

Pendekatan, Strategi Dan Pendidikan Futurologi

Continue reading